"Siapa yang tahu Kartini?" ujar seorang guru taman kanak-kanak kepada muridnya. Dengan penuh semangat para murid pun mengacungkan jarinya. "Kartini itu yang membuat orang dari kecil menjadi besar," kata Fasya Gifari Waqor (4,5), salah seorang murid yang diminta gurunya untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Sekilas jawaban Fasya mampu memancing gelak tawa orang tua maupun murid yang mengikuti peringatan Hari Kartini di di TK Nur Al Rahman. Namun, bila ditelusuri lebih jauh, mungkin Fasya melihat sosok Kartini kepada ibunya, orang yang membesarkan dia dari bayi hingga dewasa kelak.
Meskipun pengetahuan murid TK terhadap sosok Kartini masih tergolong minim, bukan berarti mereka tak bersemangat untuk memperingati Hari Kartini.
Lihat saja, pakaian yang mereka kenakan. Terlihat meriah dan serasi dengan tema yang ditetapkan oleh gurunya yaitu pakaian adat. Mulai dari pakaian adat Sunda, Bali, Sulawesi, sampai Kalimantan. Kemampuan mereka melenggak-lenggok di atas panggung pun terlihat bak model yang memperagakan pakaian adat. Mereka berlomba dalam acara peragaan busana dalam acara itu.
Pawai delman
Tak hanya itu, peringatan Hari Kartini pun dimeriahkan dengan pawai delman keliling Kota Cimahi. Sebanyak enam delman dipersiapkan untuk mengangkut anak-anak TK tersebut. Perjalanan berlangsung meriah karena delman dihiasi oleh pita aneka warna sehingga memancing perhatian warga kota yang dilintasi.
Wajah ceria dan sumringah terlihat dari wajah anak-anak TK tersebut. Salah seorang murid bernama Farrelyasa Nazwa Mevia (4,5) mengaku, dirinya sangat senang mengikuti kegiatan ini.
"Saya bisa memakai kebaya dan berdandan hari ini," katanya singkat. Senyumnya terus terkembang di wajah mungilnya.
Menurut dia, sosok Kartini telah dikenalnya melalui gurunya. "Kartini adalah pahlawan yang berjuang untuk wanita," tuturnya mantap.
Menurut Kepala Sekolah TK Nur Al Rahman, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pada anak-anak mengenai sosok R.A. Kartini yang menjadi salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. "Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada anak-anak melalui pakaian adat yang dikenakan," ujarnya.
Dia mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid TK yang berjumlah 39 orang. "Kami juga mengundang orang tua siswa yang sebagian besar ibu-ibu sebagai penerus perjuangan emansipasi perempuan yang disuarakan R.A. Kartini," ujarnya. (Tia Komalasari/"PR")***
Sekilas jawaban Fasya mampu memancing gelak tawa orang tua maupun murid yang mengikuti peringatan Hari Kartini di di TK Nur Al Rahman. Namun, bila ditelusuri lebih jauh, mungkin Fasya melihat sosok Kartini kepada ibunya, orang yang membesarkan dia dari bayi hingga dewasa kelak.
Meskipun pengetahuan murid TK terhadap sosok Kartini masih tergolong minim, bukan berarti mereka tak bersemangat untuk memperingati Hari Kartini.
Lihat saja, pakaian yang mereka kenakan. Terlihat meriah dan serasi dengan tema yang ditetapkan oleh gurunya yaitu pakaian adat. Mulai dari pakaian adat Sunda, Bali, Sulawesi, sampai Kalimantan. Kemampuan mereka melenggak-lenggok di atas panggung pun terlihat bak model yang memperagakan pakaian adat. Mereka berlomba dalam acara peragaan busana dalam acara itu.
Pawai delman
Tak hanya itu, peringatan Hari Kartini pun dimeriahkan dengan pawai delman keliling Kota Cimahi. Sebanyak enam delman dipersiapkan untuk mengangkut anak-anak TK tersebut. Perjalanan berlangsung meriah karena delman dihiasi oleh pita aneka warna sehingga memancing perhatian warga kota yang dilintasi.
Wajah ceria dan sumringah terlihat dari wajah anak-anak TK tersebut. Salah seorang murid bernama Farrelyasa Nazwa Mevia (4,5) mengaku, dirinya sangat senang mengikuti kegiatan ini.
"Saya bisa memakai kebaya dan berdandan hari ini," katanya singkat. Senyumnya terus terkembang di wajah mungilnya.
Menurut dia, sosok Kartini telah dikenalnya melalui gurunya. "Kartini adalah pahlawan yang berjuang untuk wanita," tuturnya mantap.
Menurut Kepala Sekolah TK Nur Al Rahman, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pada anak-anak mengenai sosok R.A. Kartini yang menjadi salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. "Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan kebudayaan Indonesia pada anak-anak melalui pakaian adat yang dikenakan," ujarnya.
Dia mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh murid TK yang berjumlah 39 orang. "Kami juga mengundang orang tua siswa yang sebagian besar ibu-ibu sebagai penerus perjuangan emansipasi perempuan yang disuarakan R.A. Kartini," ujarnya. (Tia Komalasari/"PR")***
0 komentar:
Posting Komentar